Bagi Anda yang pernah mengunjungi Bukittinggi, pastinya tahu dengan Ikon Bukittinggi yang satu ini. Ya, Jam Gadang merupakan ikon Bukittinggi yang menjadi salah satu tempat yang tak sedikit wisatawan mengujunginya. Jam Gadang merupakan ciri khas kota dingin ini sejak masa pemerintahan darurat Republik Indonesia pada tahun 1948 dan pernah menjadi salah satu ibukota pada saat itu. Banyak yang mengatakan bahwa Jam Gadang merupakan kembaran Jam Big Ben yang berada di London.
Pastinya tidak ada yang menyangka bahwa umur jam yang sering dikenal sebagai Jam Gadang ini sekitar 190-an tahun. Tentunya hal ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi warga Bukit Tinggi. Yang menjadi ciri khas dari bangunan tugu yang memiliki tinggi sekitar 26 meter ini adalah pucuknya yang berbentuk bulatan jam dengan warna dasarnya yang putih, sedangkan jarum jam klasik berwarna hitam legam. Uniknya, angka Romawi pada jam tersebut tertuliskan IIII yang berarti angka empat, bukannya IV yang merupakan angka romawi yang digunakan hingga saat ini. Bangunan dasarnya memiliki ukuran 13 x 4 meter dan berdiameter 80 meter ini didesain ala Eropa. Begitu klasik dan unik. Letaknya juga tepat di pusat kota. Sejarahnya, Jam Gadang ini diresmikan setelah Ratu Belanda menghadiahkan mesin jam ini kepada sekretaris Kota Bukittinggi di tahun 1826 dan sejak itu menjadi ikon kota hingga sekarang.
Daya tarik para wisatawan tidak cukup hanya memandang keindahan Jam Gadang ini. Berfoto dengan latar belakang tempat wisata ini menjadi hal wajib bagi mereka yang mengunjungi kawasannya. Bagi Anda yang tidak membawa kamera tidak perlu khawatir, karena di sini juga berkeliaran fotografer yang mengajukan jasa potret dengan menunjukkan lokasi terbaik di ikon kota ini. Tarifnya juga cukup murah hanya Rp 15.000 untuk sekali foto. Selain itu kawasan ini juga merupakan area favorit bagi anak-anak sebagai area bermain.
Bagi Anda yang ingin mencari penginapan di kawasan Jam Gadang, tidak perlu khawatir karena banyak sekali guest house yang harga per malamnya 100.000 hingga hotel berbintang lima yang harga per malamnya satu jutaan. Tak sedikit turis yang memutuskan untuk menginap di kawasan ini karena tidak ingin meninggalkan moment Jam Gadang dari pagi hingga malam hari. Untuk melihat daftar lengkap hotelnya, kamu bisa klik di sini.
Apa yang dapat Anda lakukan di kawasan Jam Gadang ini? Banyak sekali hal yang dapat menjadi aktivitas hiburan di sini. Salah satunya adalah menaiki Bendi. Bagi Anda yang tidak tahu Bendi, transportasi ini tidak berbeda dengan kereta kuda yang seringkali dkenal dengan sebutan delman. Banyak sekali Bendi yang berjejer di pelataran Jam Gadang maupun di jalan turunan ke raha Panoraman Ngarai Sianok. Ya, biasanya bendi digunakan para turis untuk menuju objek wisata lainnya di wilayah Padang, seperti Panorama Ngarai Sianok, Benteng Fort de Kock, maupun Lubang Jepang yang menjadi destinasi favorit para wisatawan.
Setelah berkeliling kawasan ikon kota, Anda juga dapat berbelanja di Pasar Atas Pasar Bawah yang mana lokasinya tepat di belakang Jam Gadang. Pasar ini dibagi menjadi tiga tingkatan yaitu: Terdapat Pasar Atas, Pasar Lereng dan Pasar Bawah. Pasar ini sangat digemari para wisatawan karena di sini Anda dapat memuaskan diri dengan berbagai barang yang dijual seperti pakaian, souvenir Bukit Tinggi, dan barang-barang lainnya. Dan jika Anda melihat sekeliling, terdapat toko yang menjual berbagai macam barang dari baju muslim dan mukena khas Medan yang biasanya dijual di lantai dasar menghadap patung sepasang harimau Sumatera hingga menjual kaos yang terdapat gambar Jam Gadang dan barang dagangan lainnya. Untuk memudahkan para pedagang, mereka telah menyiapkan meja lebar yang cukup rendah yang dilengkapi dengan roda besi sehingga memudahkan mereka dalam mengemasi barang dagangan jika sudah selesai berdagang. Selain itu Jam Gadang terkenal dengan kebersihannya. Selesai pedagang kaki lima membereskan barang dagangannya, tak sedikitpun sambah berserakan. Taman pepohonannya pun dirawat dengan sangat baik.
Selain itu tersedia juga aneka makanan khas Bukit Tinggi yang menjadi hidangan favorit di sini seperti karakaliang, dadiah, nasi kapau dan karipik lado. Adapun makanan khas Padang yang hanya bisa Anda nikmati di sini adalah ampiang dadih yang dijual dengan harga terjangkau. Untuk menikmati makanan dengan bumbu khas Padang bersama keluarga di rumah, sangat pas jika Anda ke Pasar Bawah. Karena di sini terdapat pedagang yang menjual berbagai bumbu jadi untuk masakan Padang dan juga sayur serta buah-buahan.
Bagi Anda yang belum pernah ke Jam Gadang, sayang sekali jika tidak menyempatkan waktu untuk ke sini. Aksesnya cukup mudah. Anda dapat menggunakan jalur udara, menggunakan pesawat, yang nantinya tiba di Bandara Internasional Minangkabau yang sering dikenal dengan BIM. Setelah itu dilanjutkan menggunakan taksi dengan tarif sekitar Rp 200.000 hingga 250.000. jika Anda borongan bersama keluarga maupun sanak saudara. Namun ada juga alternatif yang lebih murah yaitu dengan menggunakan mobil travel seperti halnya travel AWR. Tarifnya cukup murah dengan harga Rp 30.000 hingga Rp 40.000 per orang. Semoga liburan Anda menyenangkan..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar